Alhamdulillah, tausiah Ustad Abdul Aziz, dai kondang dari
Surabaya ini sungguh menyejukkan hati. Ya, dalam rangka memperingati pergantian
Tahun Baru Hijriyah, kami mengundang Beliau untuk memberikan pencerahan kepada
segenap anggota kami. Tema yang dibawakannya adalah tentang cara mempererat
kasih sayang di antara pasangan suami-istri.
Beliau mengatakan, ada kalanya berbohong kepada pasangan itu
memang diizinkan oleh agama selama kebohongan yang dilontarkan itu berakibat
baik terhadap hubungan kasih sayang di antara pasangan tersebut. Misalnya,
seorang suami sepulang kerja merasakan lidahnya tak karuan ketika mencicipi
masakan istrinya. Ketika dimintai tanggapan oleh istrinya itu, ia mengatakan
bahwa masakan itu sungguh sangat nikmat tiada taranya. Pada kesempatan yang
lain, si suami menghadiahi sang istri pakaian yang sungguh sangat tidak
berkenan di hati istri tercintanya itu. Apa yang dikatakan sang istri? “Wow,
ini pakaian yang selama ini saya cari ke mana-mana!” Pujian itu bukan sekedar
lepas begitu saja melainkan juga diikuti dengan tindakan nyata. Ya, si istri
menunjukkan rasa berterima kasihnya dengan berkali-kali mengenakan pakaian
hadiah dari suaminya itu.
O, alangkah nikmatnya hidup ini bila kita bisa melakukan itu
semua. Tak akan ada lagi perceraian yang membabi buta. Survey mencatat bahwa
30% dari pernikahan yang dilangsungkan akhir-akhir ini, beberapa bulan kemudian
kandas dalam perceraian. Penyebabnya kemungkinan besar karena pasangan tersebut
tidak bisa saling menjaga hati; tidak mampu saling menjaga perasaan. Coba,
kalau resep yang dilontarkan oleh ustad Abdul Azis ini dilaksanakan dengan
rutin, maka akan selamatlah bahtera rumah tangga dari bencana karam dan terpaan
badai kehidupan.
Maka, lakukanlah berbohong jika kebohonganmu bisa memberikan
rasa damai di hati pasanganmu. Dan jangan ragu-ragu untuk memulainya dari
sekarang karena agama memberi keringan untuk urusan berbohong yang satu ini
sebagaimana disampaiakan Ummu Kultsum RA:
”Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi
kelonggaran berdusta kecuali dalam tiga hal:
1. orang yang
berbicara dengan masud hendak mendamaikan,
2. orang yang
berbicara bohong dalam peperangan, dan
3. suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang
berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau
keharmonisan rumah tangga)”.
Sumber:carijodoh.com
0 comments:
Post a Comment