Dibandingkan pria, wanita lebih banyak menderita
insomnia. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan Dr. Penland dari The US
Department of Agriculture, Amerika Serikat, jumlah wanita pengidap insomnia
sampai dua kali lipat dari pada jumlah pria.
Secara umum, serangan insomnia baru menjadi keluhan para
wanita pada masa menjelang menopause (perimenopause). Namun, ternyata ada
pemicu imsonia lain pada wanita: kurangnya zat besi dalam tubuh. Ini terutama
karena wanita setiap bulan mengalami
menstruasi dan sebagian tidak makan sumber zat besi dalam jumlah yang cukup .
Dijelaskan oleh Dr. Penland, wanita yang konsumsi zat
besinya rendah, yakni kurang dari satu miligram per hari, membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk bisa jatuh tertidur.
Kebutuhan manusia akan zat besi kurang lebih dua miligram per hari,
sedikit memang, tetapi pengaruhnya cukup besar. Kekurangan zat besi memang
tidak sampai mengakibatkan suatu penyakit yang serius, tetapi bisa
mengakibatkan tidur kita menjadi terganggu.
Meski tidak digolongkan sebagai penyakit, tetapi sebuah gejala, insomnia merupakan masalah kesehatan
yang cukup serius. Bila orang mengalami insomnia kronis dan tidak ditangani
dengan tepat, ia bisa mengalami
gangguan identitas diri, halusinasi, dan
kecemasan yang tidak perlu. Kurang tidur
saja memang sudah bisa menimbulkan kelelahan dan menjadikan orang mudah
tersinggung.
Masalahnya, banyak orang mencari jalan pintas untuk bisa
segera terlepas dari gangguan tidur ini, yakni dengan mengonsumsi obat tidur.
Tetapi, dari hasil penelitian terakhir, obat tidur menimbulkan efek samping
yang kurang baik. Antara lain, kebingungan dan amnesia (hilangnya ingatan).
Dari hasil penelitian Dr. Charles Morin, psikolog dari Pusat
Gangguan Tidur pada Medical College of California, pengukuran di laboratorium
tidur menunjukkan: pasien yang diberi obat tidur justru banyak yang mengalami
penurunan masa tidur yang lelap. Mereka mungkin bisa tidur lebih lama, namun
kualitas tidur mereka amat buruk.
Karena itu, bagi Anda yang sering mengalami insomnia, jangan
langsung menengak pil tidur. Cobalah melakukan metode relaksasi. Ini memang
terapi jangka panjang, tetapi nyaris tanpa efek samping dan berdampak positif
bagi penampilan penderita insomnia dari pagi hingga petang.
Nyenyakkah tidur Anda? Atau bermasalahkah? Pertimbangkan
baik-baik sebelum meraih obat tidur.
Sumber:vivanews
0 comments:
Post a Comment