Jakarta, Untuk menambah gairah dan kepuasan seksual,
sejumlah pasangan memilih menggunakan pelumas atau cairan pelicin vagina.
Itulah mengapa terlalu banyak atau terlalu sedikit pelumas yang dipakai juga
mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan pasangan terhadap aktivitas seksual yang
mereka lakukan.
"Lubrikasi merupakan cara yang digunakan oleh tubuh
Anda untuk mengatakan bahwa Anda terangsang. Bahkan Anda takkan bisa nyaman
atau puas bercinta tanpanya," ungkap Mary Jane Minkin, MD, seorang
profesor klinis di bidang obstetri dan ginekologi dari Yale University School
of Medicine.
Tapi cara setiap wanita untuk membuat organ intimnya basah
tentu berbeda satu sama lain karena tak pernah ada ukuran 'kebasahan' yang
standar bagi wanita. Bahkan seharusnya setiap wanita dapat mengatakan kapan
mereka merasa 'basah' dan kapan tidak demi memastikan kepuasan dirinya sendiri
dan pasangan saat bercinta.
Bagi wanita yang mendadak mengalami kondisi vagina yang
tidak basah saat bercinta ini, tak perlu keburu khawatir. Kondisi ini
sebenarnya bukanlah hal baru dan menurut sebuah studi dari Center for Sexual
Health Promotion, Indiana University, sepertiga wanita muda mengaku pernah
mengalami kekeringan vagina (vaginal dryness).
"Saya mengamati belakangan makin banyak wanita muda
yang mengalami kondisi ini," tandas pakar seksologi klinis Patti Britton,
PhD.
Banyak pasiennya yang mengaku kadung terburu-buru foreplay
tapi tak tahunya vaginanya belum sepenuhnya terangsang dan 'basah' padahal
pasangan mereka sudah mendesak untuk penetrasi. Masalahnya, penetrasi tanpa
lubrikasi yang cukup dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa pada wanita,
bahkan mungkin infeksi jamur.
Salah satu cara untuk mengatasinya, mintalah pasangan untuk
menambah porsi rangsangannya pada Anda. Lebih baik lagi jika Anda dan pasangan
mengkomunikasikan hal ini sehingga si dia berkenan jika Anda mencapai orgasme
terlebih dulu agar vagina cukup 'terbasahi' untuk ronde berikutnya, kata
Britton.
"Sekali pasangan memperbolehkan Anda untuk mencapai
orgasme terlebih dulu, entah itu dengan rangsangan tangan atau mulutnya atau
dengan sex toy maka setelah itu Anda akan cukup 'terbasahi' sehingga ronde
kedua terasa lebih nyaman dan Anda pun siap menerima ejakulasinya," terang
Britton seperti dilansir dari womenshealthmag, Kamis (18/10/2012).
Kekeringan vagina biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor
seperti stres, penggunaan pil pengendali kelahiran yang rendah estrogen,
infeksi jamur yang tidak terdeteksi, sedang menyusui dan penggunaan obat-obatan
tertentu seperti antihistamine dan antidepresan. "Dengan kata lain apapun
yang membuat bibir Anda kering dapat menyebabkan vagina Anda mengering
juga," tandas Minkin.
Sebaliknya, jika sedikit cumbuan saja sudah membuat Anda
orgasme (terlalu basah juga bukanlah kondisi yang wajar dan bisa menyebabkan
ketidaknyamanan saat bercinta, kata Minkin), maka siapkan kain lap untuk
mengurangi kelembaban vagina atau cobalah kondom lateks yang penggunaannya tak
memerlukan pelicin.
"Bahkan jika Anda tak bermasalah dengan lubrikasi
mandiri, menggunakan cairan pelicin yang dijual di toko-toko juga dapat
meningkatkan kepuasan seksual Anda dan pasangan," tutur Britton.
Faktanya, wanita yang menggunakan cairan pelicin buatan
selama bercinta dilaporkan mengalami tingkat kepuasan dan kenikmatan lebih
tinggi ketimbang wanita yang enggan menggunakannya. Hal ini juga diungkap oleh
studi dari Indiana University. Bahkan ketua tim peneliti studi ini, Debby
Herbenick, PhD mengungkapkan makin banyak 'gesekannya' maka seks jadi makin
memuaskan.
Kalau begitu, Anda harus tahu bahwa pelumas yang tersedia di
toko terbuat dari berbagai bahan seperti silikon, air, minyak atau oli. Tapi
sebagian besar pasangan lebih memilih menggunakan pelumas berbahan air karena
lebih aman jika digunakan bersama kondom, mudah dibilas (hal ini penting karena
jika tak keburu dibilas setelah bercinta dikhawatirkan akan memunculkan bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih) dan takkan mengotori kasur.
Lagipula jika Anda dan pasangan seringkali memakai kondom
saat bercinta maka Anda harus menghindari pelumas berbahan minyak atau oli
karena keduanya dapat mengikis lateks dengan cepat. Selain itu, wanita yang
rentan terserang infeksi jamur hanya bisa menggunakan pelumas yang tidak
mengandung gliserin karena pelumas semacam ini mengandung gula yang dapat
meningkatkan pertumbuhan jamur.
"Yang perlu Anda ingat adalah sedikit pelumas bikin
Anda dan pasangan terlalu lambat mencapai puncak, sebaliknya mengoleskan
terlalu banyak pelumas juga akan menurunkan sensasi bercintanya. Jadi mulailah
dengan sedikit pelumas dan baru tambahkan lagi jika Anda memerlukannya,"
ungkap Jaymen Waxman, penulis buku Getting Off: A Woman's Guide to
Masturbation.
0 comments:
Post a Comment