Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad al Ghazali ath
Thusi asy Syafi'i, dilahirkan pada tahun 450 H / 1059 di Thus daerah Khurasan
Iran. Ia dikenal dengan Al - Ghazali karena ayahnya pemintal tenun wol atau
karena ia berasal dari desa Ghazalah. Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan
bahwa beliau bermazhab Syafi'i. Beliau seorang filosof dan teolog muslim
Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Imam
Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli fikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka
yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia.
Pendidikannya dimulai didaerahnya yaitu belajar
kepada Ahmad Ibnu Muhammad al � Razkani al - Thusi, setelah itu pindah
ke Jurjan ke pendidikan yang dipimpin oleh Abu Nash al-Ismaili mempelajari
semua bidang agama dan bahasa, setelah tamat kembali ke Thus belajar tasawuf
dengan Syekh Yusuf al - Nassaj (wafat 487 H) , kemudian ke Nisyapur belajar
kepada Abul Ma'al al-Juwaini yang bergelar Imam al - Haramain dan melanjutkan
pelajaran Tasawuf kepada Syekh Abu Ali al-Fadhl Ibnu Muhammad Ibnu Ali
al-Farmadi, mulai mengajar dan menulis dalam Ilmu Fiqh. Beliau pernah memegang
jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di
Baghdad.
Setelah Imam al - Juwaini wafat ia pindah ke
Mu'askar mengikuti berbagai forum diskusi dan seminar kalangan ulama dan
intelektual dan dengan segala kecermelangannya membawanya menjadi guru besar di
perguruan Nidzamiyah di Baghdad pada tahun 484 H, disamping memberikan kuliah,
ia juga mengkaji filsafat Yunani dan filsafat Islam. Kecermelangan, keharuman
namanya dan kesenangan duniawi yang melimpah ruah di Baghdad melebihi ketika ia
di Mu'askar, dikota ini ia sakit dan secara tiba-tiba meninggalkan Baghdad
mengundurkan diri dari kegemerlapan duniawi tersebut.
Mulai th 488 H/ 1095 ia ke Damaskus. di Masjid
Umawi ia ber'itiqaf dan berzikir dipuncak menara sebelah barat sepanjang hari
dengan makan dan minum yang terbatas. Ia memasuki suluk sufi dengan riyadhah
dan mujahadah terus menerus seperti itu selama 2 tahun di Damaskus. Setelah itu
pergi ke Baitul Maqdis di Palestina, setiap hari ia masuk Qubbah Shahrah untuk
berzikir, ia juga ke al - Khalil berziarah ke makam Nabi Ibrahim as. Setelah
dari Palestina, ia melaksanakan ibadah haji di Mekkah dan berziarah ke makam
Rasullulah di Madinah. Ia pernah kembali ke Baghdad untuk mengajar di Perguruan
Nidzamiyah Baghdad dan kemudian kembali ke Thus mendirikan khanaqah untuk para
sufi dan mendirikan madrasah untuk mengajar ilmu Tasawuf.
Karya - karya tulis Al-Ghazali meliputi
berbagai bidang keislaman, Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf dan lain lainnya yang
berbentuk buku maupun risalah. Kitab kitab Al -Ghazali yang membahas tentang
Tasawuf : 1. Mizan al � 'Amal, 2. Al - Ma'arif al-Aqliah wa
Lubab al - Hikmah al � Ilahiyah. 3. Ihya 'Ulumiddin, 4. Al -
Maqshad al - Astna Fi Syarh Asma al � Husna, 5. Bidayat al � Hidayah, 6. Al - Madhnun Bih 'ala Ghairi
Ahlil, 7. Kaimiya al � Sa'adah, 8. Misykat al � Anwar, 9. Al - Kasyf Wa al - Tabyin Fi Ghurur
al - Naas Ajma'in, 10. Al - Munqidz Min al � Dhalal, 11. Al - Durrat al Fakhirah Fi Kasyf 'Ulumi al � Akhirah, 12. Minhaj al - 'Abidin Ila Jannati
Rabbi al � 'Alamin, 13 Al - Arba'in Fi Ushul al � Din
Tasawuf Al - Ghazali menghimpun akidah, syariat
dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori -
teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan
suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga
dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf. Dalam pandangannya, Ilmu
Tasawuf mengandung 2 bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu'amalah dan
bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya
'Ulumiddin, Al -Ghazali menyusun menjadi 4 bab utama dan masing-masing dibagi
lagi kedalam 10 pasal yaitu : Bab 1 : tentang ibadah (rubu' al - ibadah) Bab 2
: tentang adat istiadat (rubu' al - adat) Bab 3 : tentang hal -hal yang
mencelakakan (rubu' al - muhlikat) Bab 4 : tentang maqamat dan ahwal (rubu' al
- munjiyat)
Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada
hakekatnya adalah pembersihan diri dan pembeningan hati terus menerus sehingga
mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan
jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun
Tuhan. Imam Al Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam meninggal dikota
kelahirannya Thus pada hari Senin 14 Jumadil Akhir 505 H/1111M. Jenazahnya
dikebumikan di tempat kelahirannya.
0 comments:
Post a Comment