Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi.
Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut
:
Ternyata, bila seorang Yahudi hamil, maka sang ibu segera
saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta
mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk
mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku
tentang matematika, mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan
baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika
untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam
kandungan.
Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya
itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari,
makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap
bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia
yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu
diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).
Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan.
Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,
karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus
untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan
daging, hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan
makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian
makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.
Yang istimewa lagi adalah : Di Israel, merokok itu tabu!
Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA
yang meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia
yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi
“gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan
keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan,
maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi! Tetapi yang
merokok, bukan orang Yahudi.
Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru
makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan.
Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu
Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano
dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ
mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian
besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.
1 dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematika dengan konsep
yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat
untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring nya Bisnis, adalah, dalam
tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus
menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat
untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di
dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu
Universitas di Israel, fakultas “business and fashion“.
Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak,
Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang
mudah untuk “fokus” dalam berpikir!
Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai
kiat berbisnis kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang
mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya.
Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa
pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium,
“research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para
konglomerat Yahudi.
Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan
orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY,
Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.
Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel
adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara
kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh
pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan
dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura
menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel, bahwa nekotin hanya
akan menghasilkan generasi yang “Bodoh” dan “Dungu”.
Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun
kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar!
(Chappy hakim/adm http://www.dakiunta.com)
Dapatkah Indonesia menjadi bangsa yang unggul?
1. Selama kebanyakan masyarakat Indonesia berpegang pada
prinsip "Uang tidak dibawa mati" jawabannya jelas "TIDAK."
Kalau berprinsip tak apa di hidup di dunia miskin asal di
akhirat kaya, ya lanjutkan. Tapi jangan menyalahkan pemerintah jika anda hidup
miskin.
2. Bangsa Yahudi itu dulu budak di Mesir. Bangsa Indonesia
hanya pernah dijajah, bukan budak. Nah kalau bangsa yang dulu diperbudak saja
dapat menjadi bangsa kecil namun mendominasi dunia, berarti Indonesia jauh
lebih bisa. Asal... (Silakan lanjutkan sendiri)
Sumber
: http://aneh.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment