Gitaris grup PADI yang juga pencipta lagu sekaligus produser
musik, Satriyo Yudi Wahono atau Piyu, melihat bahwa boyband dan girlband tak
akan berumur panjang.
"Aku bilang, boyband tidak punya masa depan. Mereka
hanya pengekor, kebanyakan masih lipsync, dan hanya mengandalkan dance. Tapi,
bukannya saya enggak suka boyband. Saya suka kok sama NSYNC, Backstreet Boys.
Tapi, boyband kebanyakan masih lipsync. Boyband kayak gitu harus diberi
pelajaran," ujar Piyu dalam wawancara di Studio Gaharu, Cipete, Jakarta
Selatan, Kamis (15/3/2012).
Piyu bukan tanpa alasan melontarkan kritik itu. Beberapa
syarat untuk menjadi artis musik yang akan bertahan lama, menurut Piyu, belum
semuanya dipenuhi oleh boyband dan girlband Indonesia. "Boyband dan
girlband itu fenomena yang akan diseleksi. Syarat artis musik bisa bertahan
lama itu punya good performance, good skill. Jangan sampai, baru terkenal sudah
enggak mau diwawancara dan sudah mulai telat latihan. Perlu juga dipertanyakan,
apakah mereka mencipta lagu sendiri. Nah, variabel-variabel ini yang harus
diperhatikan," ujar Piyu lagi.
Kalaupun kini PADI sedang vakum, bagi Piyu bukan berarti
PADI—Piyu, Fadli (vokal), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyok (drum)—telah
tersingkir dari industri musik dalam negeri akibat menjamurnya boyband dan
girlband. "Saya masih ada karya, tapi nanti, tunggu dululah, sampai ada
waktu yang tepat. Kalau tujuannya hanya menyaingi boyband dan girlband, itu
bukan alasan yang tepat. Kalau dibilang saya takut, ya saya takut dari sisi
bisnisnya. Ini kan investasi yang besar, bisa lebih dari ratusan juta. Ini
bukan salah pembelinya, melainkan industrinya yang belum bisa memperbaiki law
enforcement setelah RBT terpukul dan pembajakan yang semakin marak,"
ungkap Piyu.
Sumber:
Kompas.com
0 comments:
Post a Comment